ads

IKAN SALUANG DALAM MITOS DAN BUDAYA



Ritual berkah banjir warga di pesisir aliran sungai Barito melakukan panen sekali setahun (saluang  khas Kalimantan Tengah mungkin di daerah lain juga ada,namun beda dalam penyebutan seperti lunjar padi,paray,cecereh,dsbnya).

Menjala  dengan peralatan tradisional,ikan saluang merupakan ikan musiman yang berenang ke hulu seperti ikan salmon,bertelur dan berkembang biak di sungai kecil,kembali lagi ke sungai besar bila air pasang dan berenang ke hulu serta masuk anak sungai kecil lagi untuk berkembang biak namun bentuknya yang kurik/kecil lebih aero dinamis dalam bermanufer serta lincah,ikan ini masih eksis hingga saat ini.hahaha maklum saya dulu pewarta otomotif jadi agak rede dalam bahasa otomania….hahaha…. lucu ya;

Ikan saluang yang di identitasnya dalam bahasa latin  disebut Osteochillus Schlegeli bisa juga di kenal dengan rasbora, ups… maaf bila saya salah(ulun ni ratik wara ja)mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi,nilai jual per kilo apabila ikan ini di keringkan bisa tembus hingga mencapai Rp 200.000 rupiah,mengapa harga nya meroket,karena ikan saluang yang di keringkan merupakan gabungan dari 3-4 kilo ikan yang basah,lalu di fresh dan di jemur di bawah matahari langsung ,perlu waktu 2-7 hari untuk menghasilkan ikan ini bebas air dan susut menjadi satu kilo bahkan lebih…. Biasanya para distributor menjual nya bisa per setengah kilo…di bungkus dalam plastik gula,lalu terjadi lah perputaran ekonomi;

Dalam cerita turun temurun nenek moyang urang bakumpai barito Muara Teweh pesisir menuturkan,ikan saluang akan mudik berkelompok dalam jumlah nya mungkin ratusan ribu bahkan jutaan berenang di tepian sungai menuju anak sungai di gunung bondang Puruk Cahu/Murung Raya melakukan ritual pertemuan dengan raja ikan di sana,dalam perjalan nya atau janji seleksi alam,para nelayan yang menjala ikan besar mendapati ikan kecil ini,dijual ke pasar,lalu infomasi terpancar ke masyarakat luas,terjadi lah penangkapan ikan secara besar-besaran.

Yang unik nya disini,ikan saluang tidak ada habis-habisnya bila di jala,namun mempunyai siklon yang masif, seolah-olah mempunyai jadwal khusus apabila melalui sungai, dalam periodik musiman biasanya ikan ini melalui sungai barito Muara teweh dalam rentan waktu 1 sampai 30 hari,di situ kita akan mudah menemukan ikan saluang yang di jaja kan di pasar tradisional dengan kisaran harga bervariasi;antara Rp 10.000 hingga 13.000 per kilo gram.

Namun apabila musim nya telah lewat saluang basah yang di jajakan di pasar tradisional akan mengalami kenaikan yang signifikan kisaran harga antara 45.000 sampai 50.000 per kilo gram karena ikan saluang memulai lagi reproduksi dengan memasuki anak-anak sungai kecil dan kembali lagi apa bila air pasang datang.

Kedepan dengan tekhnologi yang telah maju,dan penerapan sistem petani ikan yang semakin canggih,mungkin kita bisa menikmati ikan saluang yang rasanya garing ini kapan pun tanpa mengenal waktu; (Westminster palace,London 13-3-2015)    cieeee… kesah nya tulisan ni di kirim dari Inggris padahal lagi Malunta…. wkwkwk….

0 Response to "IKAN SALUANG DALAM MITOS DAN BUDAYA"

Post a Comment

ads